Kampung Wisata Malasigi merupakan kampung yang memiliki tutupan hutan alami dengan keindahan alam yang mempesona. Kontur pepohonan yang hijau menyimpan keanekaragaman hayati menjanjikan dengan suasana ala kampung khas Papua. Keramahtamahan masyarakat menjadi modal utama yang membuat wisatawan betah berlama-lama disini. Bagaimana tidak, pada kunjungan awal saja wisatan akan langsung disambut dengan tari-tarian khas adat Moi Kelim (A’len) yang mengajak wisatawan menari bersama dengan nuansa gembira.
Saat ini Malasigi sedang fokus mengembangkan beberapa atraksi wisata. Atrakasi wisata yang pertama dan menjadi primadona adalah atraksi minat khusus pengamatan burung dan reptil. Untuk pengamatan burung terdapat 5 jenis burung cenderawasih (Lesser Bird of Paradise, King Bird of Paradise, Magnificent Bird of Paradise, Magnificent Riflebird, Twelve-wires Bird of Paradise) dan burung menarik lainnya seperti Northern Cassowary, Papuan Frogmouth, Red-breasted Paradise-Kingfisher, Red-Billied Pitta dan Sulphur-crested Cockatoo. Sedangkan untuk reptile terdapat jenis (Candoia carinata, Boiga irregularis, Dendelaphis lineolatus, Stegonotus culcullatus, Aspidomorphus scheleglii, Micropechis, Ikaheca, Ground Boa, Brown tree snake, Ground snake, Schlegel’s crown snake, Tree snake, New guinea small-eyed snake yang paling sering menjadi list utama wisatawan mancanegara.
Berada di kawasan hutan Kabupaten Sorong, kampung wisata Malasigi memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi dengan budaya khas Papua yang memesona. Keramahtamahan masyarakatnya menjadi modal yang kuat untuk pengembangan ekowisata.
Untuk akses ke Kampung Malasigi wisatawan bisa menempuh jalur darat menggunakan kendaraan darat. Akan tetapi mobil yang digunakan disarankan adalah doubel kabin mengingat jalur yang belum diaspal. Jarak tempuh untuk menuju kampung Malasigi adalah kurang lebih 2 jam perjalanan dari bandara. Untuk Jasa transportasi apabila wisatawan mengalami kesulitan, dapat menghubungi kami di nomor kontak yang tertera.